27 Desember 2007

70 Meter Pagar Lapas Sook Roboh

PESAWAT handy talky di tangan Kepala Lembaga Pemasyarakat (lapas) Kelas II B Solok, Edy Amarulah Bc.Ip SH tidak pernah berhenti berbunyi. Saat itu, ia sibuk berkoordinasi dengan anak buahnya, terkait robohnya pagar tembok pembatas lapas, setinggi empat meter panjang 70 meter, Senin (24/12) malam, sekitar pukul 18.15 WIB. Sejak dua ini, Edy mengaku kurang tidur. Sebab, setiap saat dia harus mengkoordinasikan situasi lapas dengan penjaga serta Polresta Solok, yang membantu menjaga situasi hingga pengerjaan tembok yang runtuh selesai. "Untung semua tahanan dan narapidana sudah berada di selnya masing-masing. Jika tidak, ada kemungkinan tahanan dan narapidana berupaya untuk melarikan diri setelah pagar roboh," ungkap Edi pada Tribun, Rabu (25/12). Dijelaskan, robohnya tembok pembatas lapas itu, dipicu hujan lebat yang melanda Kota Solok beberapa hari. Sementara pagar itu sebelumnya juga sudah miring akibat gempa berkekuatan 7,6 skala richter yang mengguncang Sumbar pada Maret lalu. Slof beton di atas pondasi tercabut dan terlihat tidak saling melekat, kolom pembesian tidak mampu menerima beratnya beban. Diduga karena kualitas dan mutu material yang digunakan kurang baik, sehingga pagar setinggi 4 meter itu ambruk. "Untung tidak ada korban jiwa. Hanya saja pihak lapas mengkhawatirkan adanya upaya pelarian tahanan dan narapidana berbagai kasus yang menghuni lapas ini," ungkap Edy. Untuk menghindari hal yang tidak di ingini, Edy Amarulah minta bantuan pengamanan Polres Solok. Pantauan Tribun, Rabu (26/12), suasana lapas terlihat masih tenang. Penjagaan di beberapa blok tahanan ditingkatkan. Selain petugas lapas, juga terlihat penjagaan oleh beberapa polisi berpakaian lengkap. Para pembezuk tahanan dan narapidana untuk sementara waktu tidak diizinkan memasuki ruangan dalam lapas "Ini hanya sementara, dan kami melakukan tindakan buka tutup sel," kata Edy Amarulah. Lapas kelas II B Solok berkapasitas tampung 191 tahanan, kini dihuni 192 tahanan berbagai kasus. Di antaranya ada 10 tahanan dan 2 napi anak-anak, 5 tahanan wanita pada blok wanita. Lapas ini juga menampung napi yang sempat membuat kerusuhan di Lapas Muaro Padang beberapa pekan lalu, seperti Kamaruzaman yang terlibat kasus narkoba, Hendri K kasus pembunuhan, dan Agus Sarimaha, kasus perkosaan. "Untuk sementara pagar yang roboh akan di dinding mengunakan atap seng menjelang adanya pembangunan kembali kontruksi pagar yang lebih kokoh. Rencananya seluruh tembok pagar akan diganti karena tidak memiliki tiang dan kolom yang kuat serta sebagian sudah miring sehingga rentan runtuh susulan," ungkap Edy. (almudazir/indra yosef)

Tidak ada komentar: