01 Februari 2009

Berkas Pertama Bos Togel

DIDESAK serta dituding sana sini, ternyata membuat Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Riau Brigjen Hadiatmoko gerah juga. Geram dengan tudingan bahwa Polda Riau terkesan sengaja memperlambat proses pemeriksaan Bos Togel Acin alias Candra Wijaya, Selasa (25/11) Kapolda Hadiatmoko mengantarkan dan menyerahkan lansgung berkas pertama Acin cs ke kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau. Disebut berkas pertama, karena ada beberapa berkas lagi yang tengah disiapkan dan dilengkapi tim penyidik Mapolda Riau terhadap Acin, di antaranya terkait dugaan pencucian uang dan kepemilikkan senjata api. Lalu ada pertanyaan, adakah berkas khusus untuk oknum wartawan yang ikut menerima uang togel itu nantinya? Tak tahulah. Tapi yang jelas, sejumlah lembaga pers masih menunggu rilis Kapolda Riau terkait nama-nama oknum wartawan yang diduga ikut menikmati uang haram tersebut. Mungkin bagi lembaga pers ini sangat penting demi membersihkan wajah pers Riau di muka publik. Karena, sejak persoalan ini dirilis Kapolda Hadiatmoko, wajah pers Riau telah tercoreng. Apalagi beritanya sempat jadi polemik di hampir semua media massa terbitan Riau. Selam nama-nama itu belum muncul, tanda tanya besar tetap menggelayut di benak publik terhadap persoalan yang telah menjadi pembicaraan di kantor-kantor hingga warung kopi tersebut. Selain itu, rilis nama-nama oknum wartawan penerima itu penting bagi Persatuan Waratwan Indonesia (PWI) untuk menjadi alas dalam menjatuhkan sanksi, termasuk dari para pemimpin redaksi. Khusus yang terakhir ini, bagaimana kalau ternyata pemimpin redaksi sendiri yang menikmati? Gebrakan Kapolda Hadiatmoko itu memang mendapat acungan jempol dari sejumlah tokoh Riau. Bahkan Walikota Pekanbaru secara khusus mengucapkan terimakasih pada tindakan Kapolda tersebut. Apalagi, Acin cs yang telah tahunan beroperasi, selama ini terkesan kebal hukum. Karena itu, harapan akan kasus ini bermuara ke pengadilan terus menggelinding. Tak hanya ke Kapolda, harapan itu juga ditujukan pada lembaga kejaksaan dan kehakiman. Kapolda Hadiatmoko bisa saja kecele, bila di pengadilan nantinya ternyata Acis cs dihukum ringan. Nah, pers kembali berperan di sini untuk mengawal proses persidangan. Karena, ada analog yang muncul di masyarakat, kalau tidak bisa ‘bermain’ di Kepolisian atau kejaksaan, hakim adalah muara terakhir untuk bisa selamat dari hukuman. Mudah-mudahan itu hanya analog kosong yang tak bermakna pada kasus ini. Apalagi, akan ada sejumlah berkas susulan yang akan menjerat Acin. Ini harus terus disimak! (almudazir)

Tidak ada komentar: